Anda bertemu dengan seorang wanita yang menarik perhatian Anda. Dan semua
tindakan pendekatan yang Anda lakukan direspon dengan baik. Sangat baik
malah. Dia menerima semua perhatian yang Anda berikan, bersedia diajak
pergi nonton atau makan malam, saling berbagi cerita dan tertawa
bersama. Sepertinya semua berjalan dengan lancar.
Tapi ketika
akhirnya Anda menyatakan perasaan Anda yang bergejolak selama ini,
segumpal perasaan yang Anda simpan dan jaga baik-baik di sudut hati Anda
yang kelam dan sepi; ketika Anda menyatakan keinginan untuk menjalin
sebuah hubungan yang lebih dekat dan bermakna… dia menolak Anda.
Alasan
klasik yang selalu dan akan terus dikumandangkan oleh wanita dalam
situasi seperti ini dimulai dengan kalimat pembukaan: “Sorry banget,
bukannya aku gak suka sama kamu…”
Lalu dilanjutkan dengan:
“…tapi selama ini aku hanya anggap kamu sahabatku.” atau alternatif
lainnya, “…tapi aku lagi gak pengen pacaran dulu.” Dan akhirnya ditutup
dengan: “Tapi kita tetep temenan yah..”
Untuk sesaat, jantung
Anda kehilangan ritmenya dan berhenti berdegup sepersekian detik. Hati
Anda hancur, terlebih lagi ego Anda. Dan samar-samar dari latar belakang
Anda bisa mendengar lagu Pupus milik DEWA, ".. baru kusadari.. cintaku bertepuk sebelah tangan.."
Mungkin
original soundtrack Anda berbeda dengan saya, tapi saya yakin Anda
semua yang sedang membaca artikel ini pasti pernah mengalami kejadian
seperti di atas. Dan salah satu pertanyaan yang tidak pernah bisa
ditemukan jawabnya oleh Anda adalah: “Kalau memang dia tidak tertarik
dengan saya dari semula, KENAPA dia terus memberikan respon positif dan
harapan-harapan kosong?”
“Why?!”
Apakah wanita menyukai
segala bentuk perhatian yang Anda berikan? Apakah wanita tahu ketika
Anda sedang melakukan pendekatan? Apakah mereka tahu dari awal kalau
mereka akan menolak Anda? Apakah mereka tahu bahwa ujungnya akan
berakhir seperti itu?
Jawaban dari semua pertanyaan di atas adalah: YA!
Seperti yang selalu saya ulang di setiap workshop:
sejak pertama kali berinteraksi dengan Anda, hanya butuh waktu kurang
dari 10 menit bagi wanita untuk memutuskan apakah dia akan mencoba
melanjutkan hubungan atau menolak Anda. Lalu mengapa dia terus
memberikan respon positif kalau akhirnya harus menyakiti Anda?
Simple saja sebenarnya, karena wanita adalah mahluk paling egois di muka bumi ini.
Dari
segi ilmu biologi dan evolusi, hal ini sudah diakui secara saintifik.
Tapi saya bukan Darwin dan artikel ini akan jadi keterlaluan panjangnya
apabila saya menjelaskan teorinya. Apabila Anda tertarik, silakan Anda
cari dan pelajari sendiri. Saya hanya ingin menegaskan, bahwa wanita itu
mahluk paling egois adalah sebuah fakta.
Saya tidak sedang
menjelek-jelekkan wanita. Sama sekali tidak. Karena sikap egois adalah
sifat dasar manusia. Semua orang itu egois. Itu yang membuat nenek
moyang Anda, orang tua Anda dan Anda sendiri masih tetap hidup sampai
sekarang. Egois adalah kunci kelangsungan hidup. Dan tingkat keegoisan
wanita, khususnya wanita yang cantik dan high demand, biasanya jauh
lebih tinggi dibanding pria.
Karena sejak kecil mereka sudah
terbiasa dimanja, diinginkan dan dituruti kemauannya. Coba bayangkan
sejenak. Sejak kecil orang tua Anda selalu memanjakan Anda, dan mulai
usia remaja hingga kini sudah tak terhitung lagi berapa banyak pria-pria
ngarep yang selalu mengikuti kemauan Anda. Yang Anda perlu lakukan
hanyalah tersenyum manis dan bersuara manja sedikit.
Apabila
semua kemauan Anda selalu dituruti dan Anda selalu mendapatkan hampir
semua yang Anda inginkan, Anda sudah pasti akan menjadi orang yang
sangat egois. Tapi Anda tidak akan menyadari bahwa Anda egois. Karena
bagi Anda itu adalah hal yang normal dan sewajarnya terjadi. Itu adalah
realita Anda.
Sekarang Anda pasti sudah tahu kalau wanita itu
adalah mahluk emosional. Hampir segala tindakan mereka didasarkan atas
perasaan. Bagi wanita, apa yang mereka rasakan didetik dan saat itu
adalah hal yang paling penting untuk mereka, lebih penting dari
konsekuensi sebab akibatnya. Dan mereka akan melakukan apa saja untuk
memenuhi kepuasan emosional mereka saat itu juga.
Itu sebabnya
apabila mereka merasa enak dan nyaman dengan perhatian Anda, mereka akan
terus memberikan respon positif yang akan mengundang Anda untuk
memberikan lebih banyak lagi perhatian dan kenyamanan untuknya. Meskipun
mereka tahu kalau pada akhirnya mereka harus melukai Anda. Tapi
perasaan Anda bukanlah prioritas mereka. Apa yang mereka rasakan, apa
yang mereka mau, itu lebih penting dari apapun juga.
Skenario
yang saya ceritakan di awal artikel ini hanyalah SALAH SATU contoh kecil
saja dari keegoisan wanita. Salah satu contoh yang sering terjadi di
mana-mana, yang pernah dialami oleh Jet dan saya sendiri, dan yang
paling banyak saya dengar dari teman-teman saya yang lain; adalah kasus
di mana si wanita sudah memiliki pasangan tetapi dia berteman sangat
dekat dengan Anda. Dekat sekali, melebihi kedekatan seorang sahabat
biasa.
Biasanya ini diawali dari hubungan yang kurang ideal
antara si wanita dengan pasangannya. Anda adalah pria baik hati yang
berada di tempat yang tepat dan waktu yang tepat. Si wanita mendapatkan
dari Anda apa yang tidak didapat dari pasangannya. Dia kerap mengeluh
soal pasangannya kepada Anda, berkata ingin putus dengan pasangannya
tersebut, dan bahkan menyatakan kalu ia menyukai Anda. Anda pun makin
semangat dan menyiraminya dengan lebih banyak lagi perhatian.
Setelah
beberapa lama, Anda baru menyadari bahwa dia tidak pernah mengambil
tindakan apa-apa untuk menjadi kekasih Anda yang resmi. Jangankan
memutuskan hubungan dengan pasangannya, terkadang ketika si pria sedang
baik hati dan penuh perhatian, dia seperti melupakan keberadaan Anda
sama sekali. Dan datang kembali kepada Anda ketika dia membutuhkan
‘jasa’ Anda. Si wanita tidak juga putus dengan pasangannya tapi juga
tidak ingin kehilangan Anda.
Sambil menyelam minum air. Dia yang
paling diuntungkan dari situasi ini. Dan yang jadi masalah, Anda tidak
berani untuk mengambil tindakan tegas karena Anda juga takut
kehilangannya.. “Sedikit lagi.. sebentar lagi.. dia akan jadi milikku.”
Itu yang ada di pikiran Anda. Tapi hal itu tidak pernah terjadi.
Saya
pernah mengalaminya. Beberapa teman saya malah terpuruk dalam situasi
seperti itu sampai bertahun-tahun lamanya. Dengan setia menunggu si
wanita hingga akhirnya putus dengan pasangannya dan berharap dapat
menjadi kekasihnya yang resmi. Hanya untuk melihat si wanita berpindah
ke pelukan pria lain.
Wanita itu egois. Saya rasa Anda pun bisa mengingat pengalaman Anda yang lain yang bisa mengkonfirmasi pernyataan saya.
Saya
sama sekali tidak menyalahkan wanita karena bersikap egois. Everyone
has the right to be selfish. It’s just natural. Dan fokus saya memang
bukan pada pihak wanita. Semua yang saya tulis diatas hanyalah agar Anda
mengerti apa yang akan saya bagikan di bawah. Fokus saya, Jet, dan Lex
selalu pada pihak pria dan diri sendiri. Dan karena itu, makanya saya
justru menyalahkan Anda yang selama ini kurang egois.
Ya! Anda
kurang egois. Dan itu yang menyebabkan Anda selalu gagal dan menjadi
korban dunia romansa yang kejam dan tidak pandang bulu. Wanita itu
egois, dan pria seperti apa yang dapat membuat wanita tertarik? Pria
yang lebih egois daripada dirinya.
Lagi-lagi, jangan salah
sangka dulu. Saya tidak menyuruh Anda untuk menjadi pria bajingan yang
menyakiti dan mempermainkan wanita, atau menghajar setiap pria yang
dekat dengan wanita target Anda. Tidak, bro!
Egois di sini
maksudnya memprioritaskan diri Anda dan kebahagiaan Anda di atas si
wanita. Anda tahu dengan pasti tipe wanita seperti apa yang Anda cari,
dan apa yang Anda inginkan dari sebuah hubungan. Anda ingin yang terbaik
untuk diri Anda dan Anda tidak akan menerima kurang dari itu.
Egois berarti Anda memiliki prinsip hidup yang kuat dan tidak meladeni hal-hal yang akan mengkompromikan kebahagiaan Anda.
Apabila
Anda egois, Anda tidak akan bersedia dijadikan pria dispenser oleh
wanita, yang hanya dihampiri apabila sedang dibutuhkan. Atau seperti
dalam kasus di atas, apabila Anda egois Anda tidak akan bersedia
memberikan perhatian Anda sebelum si wanita putus hubungan dengan
pasangannya. Karena bukan saja Anda kehilangan waktu, tenaga dan biaya,
hati dan perasaan Anda pun dapat terluka. Jadi Anda akan bersikap tegas.
All or nothing. Take it or leave it.
Apabila Anda
egois, Anda tidak akan memberi perhatian berlebih kepada wanita,
mentraktirnya makan, memberi hadiah dan melakukan semua permintaanya,
malahan Anda akan membuat agar si wanita yang melakukan itu semua kepada
Anda. Anda tidak akan berinvestasi terlalu banyak sebelum dia juga
berinvestasi pada Anda.
Apabila Anda egois, Anda akan melakukan
hal-hal yang menyenangkan diri Anda bukannya hal-hal yang menyenangkan
si wanita. Anda akan mengajaknya nonton film action, bukannya ikut
dengannya nonton film drama percintaan. Anda akan mengajaknya hang out
dengan teman-teman Anda, bukannya ikut dia dengan teman-temannya dan
duduk begong sementara mereka bergosip ria dan ketawa-ketiwi.
Kebahagiaan
Anda adalah fokus utama Anda. Karena Anda tidak mungkin bisa
membahagiakan wanita apabila Anda sendiri tidak bahagia. Jika Anda bisa
mendapatkan apa yang Anda inginkan, berarti Anda dapat memberikan apa
yang wanita inginkan. Ini prinsip sederhana yang sering dilupakan pria.
Dan secara sadar ataupun tidak, wanita mengerti prinsip ini. Itu yang
menyebabkan mereka tertarik kepada Anda.
Apabila Anda egois,
Anda akan membuat diri Anda dikejar wanita dan bukan mengejarnya. Anda
akan dingarepin oleh wanita, bukan ngarep pada wanita.
Ironis
memang kedengarannya, tapi sebenarnya Anda sedang memberikan apa yang
wanita inginkan. Wanita menginginkan pria yang tahu bahwa dirinya mampu
untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Menurut pengalaman saya pribadi,
sering kali saya mengalami kegagalan justru ketika saya mengalah dan
menuruti keinginan wanita daripada keinginan saya sendiri.
Tapi
Anda harus ingat satu prinsip lagi: menjadi egois bukan berarti Anda
memakai segala macam cara yang manipulatif untuk mendapatkan apa yang
Anda inginkan. Apabila dia tidak mau menjadi pasangan Anda, maka Anda
harus mengerti dan tidak perlu memaksanya. Cukup pergi dan cari yang
Anda inginkan di tempat lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar